Osteologi
Tulang vertebrata membentuk rangka dalam
berfungsi sebagai pembentuk tubuh, menhan dan menegakkan tubuh, melindungi
bagian dalam tubuh, tempat melekatnya otot, sebagai alat gerak pasif, dan
tempat pembentukan sel-sel darah. Sesuai pendapat Triono (2015) Fungsi tulang
sendiri adalah sebagai kerangka, penopang tubuh manusia dan tempat melekatnya
otot, sehingga tubuh dapat bergerak maksimal. Tidak hanya itu, beberapa bagian
tulang juga memiliki fungsi untuk melindungi organ lain didalam tubuh. Seperti
tulang tengkorak yang berfungsi melindungi otak dari berbagai macam benturan
dari luar, susunan tulang rusuk yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dan
sebagainya.
Tulang merupakan jaringan ikat yang
terdiri dari sel, serat dan bahan pengisi. Ditinjau dari bentuknya dibagi
menjadi empat kelompok yaitu ossa longa, ossa plana, ossa brevia, dan ossa
irregularis. Sesuai dengan pendapat Bobby
(2013) Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi Tulang pipa, Tulang
pendek, Tulang pipih, Tulang tak beraturan.
Kerangka dari tulang terbagi menjadi tiga
bagian yaitu axial, appendicular dan visceral. Sependapat dengan Soeharsono (2010) Berdasarkan letak dan
fungsinya, tulang dibagi dalam 3 kelompok yaitu Axial Skeleton (kerangka sumbu),
Appendicular skeleton (tulang anggota gerak), Viesceral skeleton (tulang yang berkembang
dalam organ dalam atau organ lunak). Jumlah tulang dari hewan sejenis dapat
berbeda-beda tergantung dari umur hewan tersebut.
Anatomi Ambing
Ambing mrupakan karakteristik utama pada
semua mamalia. Ambing berasal dari kelenjar kulit yang tertutup oleh bulu
kecuali pada putingnya. Ambing dibagi menjadi dua bagian, bagian kanan dan
bagian kiri. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Leondro (2009), bahwa Ambing terbagi menjadi 2 bagian yaitu sebelah kanan dan kiri
yang dipisahkan oleh Jaringan pemisah yang tebal dan terletak memanjang dan
membantu melekatnya ambing yang disebut
central suspensory ligament.
Berat
ambing tergantung umur, masa laktasi, banyaknya susu dalam ambing dan faktor
genetik. Menurut Sasono (2003), bentuk ambing pada sapi perah dapat menentukan
kuantitas dan kualitas susu yang dihasilkan. Ambing yang baik adalah yang
besar, pertautan antarotot kuat dan memanjang sedikit ke depan, serta puting
tidak lebih dari empat.
Ambing
ternak perah dibagi menjadi dua bagian, bagian luar dan bagian dalam. Bagian
luar ambing terdiri dari bulu, kulit, puting dan ligamentum, sedangkan bagian
dalam ambing terdiri dari alveoli, milk ductus, gland cistern, teat cistern,
streak canal dan otot spinchter, rossete of furstenburg dan teat meatus. Puting
merupakan saluran keluarnya air susu. Puting berbentuk silindris atau kerucut
yang berujung tumpul. Hal tersebut sesuai dengan IKAPI (2008), bahwa bentuk dan
ukuran keempat puting sama, silindris, penuh, bergantung, dan letaknya
simitris.
Reproduksi Betina
Ovarium
Ovarium merupakan alat reproduksi
betina yang berfungsi menghasilkan ovum (sel
telur) dan menghasilkan hormon esterogen dan progesteron. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Santoso (2009) bahwa ovarium mempunyai dua fungsi menghasilkan sel telur atau
ovum dan mensekresikan hormon kelamin betina estrogen dan progesterone. Ligamentum
yang menggantung ovarium disebut mesovarium dan ligamentum utero ovarika.
Oviduct
Oviduct/tuba falopi terdiri dari tiga bagian yaitu infundibulum,
ampula, dan isthmus. Fungsi
infundibulum adalah menangkap ovum saat ovulasi. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Frandson (1992), Infudibulum terletak didekat Ovarium yang
berfungsi menangkap folikel yang telah masak (ovum).
Servik
Fungsi serviks yaitu
menutup lumen uterus sehingga tidak memberi kemungkinan untuk masuknya jasad
renik (mikroorganisme) ke dalam uterus, dan untuk menyeleksi spermatozoa. Hal
itu sesuai dengan pendapat Hardjopranjoto (1995), bahwa serviks merupakan
suatu struktur yang mempunyai sfingter (sphincter) yang memisahkan
rongga uterin dengan rongga vagina. Lumen serviks selalu tertutup kecuali waktu
birahi (estrus) dan melahirkan.
Reproduksi Jantan
Testis
Fungsi
utama testis yaitu menghasilkan spermatozoa dan menghasilkan hormon-hormon
androgen. Sesuai pendapat Frandson (1992) testis merupakan organ reproduksi
jantan yang mempunyai dua peranan penting, yaitu menghasilkan spermatozoa dan
menghasilkan hormon testosteron. Sel Leydig dikenal menghasilkan hormon
androgen (testosterone
Sekunder
Epididimis
merupakan organ sekunder pada organ reproduksi jantan dan memiliki bentuk bulat
panjang dan berkelok, terletak di atas testis. Sesuai pendapat Ulum (2013)
bahwa epididimis merupakan saluran tunggal memanjang berliku pada sisi medial
testis. Epididimis merupakan organ reproduksi jantan yang terletak setelah
tetes, yang memiliki fungsi, transport, konsentrasi, maturasi, dan penyimpanan
sperma.
Vas
deferens merupakan organ reproduksi yang menghubungkan epididymis dengan
uretra, sehingga sel sperma yang sudah matang dapat diteruskan ke uretra. Hal
ini sesuai dengan pendapat Wodzicka (1991) yang menyatakan bahwa Vas deferens
merupakan sambungan langsung dari bagian ekor epididymis. Saluran ini lewat
secara pararel menuju testis masuk ke spermatic cord dibagian tengah dan
mesorchium dan melalui lubang inguinal terus ke lipatan genital
peritoneum.
Sistem Pencernaan
Ternak perah merupakan hewan ternak yang
diutamakan dalam produksi susunya. Produksi susu pada ternak perah berhubungan
erat dengaan konsumsi pakan yang diberikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Asmarasari (2009) bahwa Efisiensi produksi susu berhubungan dengan efisiensi
pemberian pakan dan produksi susu. Produksi susu dipengaruhi oleh faktor
genetik dan lingkungan termasuk manajemen dan pemberian pakan.
Organ pencernaan sapi perah terdiri dari
mulut, esophagus, rumen (perut handuk), retikulum (perut jala), omasum (perut
buku), abomasum (perut sejati), usus halus, dan usus besar. Rumen terjadi
pencernaan secara fermentatif dibantu tiga jenis mikroba yaitu bakterti dengan
populasi 1010-1011, Protozoa dengan populasi 105-106, dan
fungi dengan populasi 102-103. Hal tersebt sesuai dengan pendapat Muslim (2014)
yang menyatakan bahwa terdapat empat jenis mikroba yang
menguntungkan yaitu bakteri, protozoa, jamur (fungi),dan virus pada kondisi
ternak yang sehat. Dari keempat jenis mikroba tersebut, bakteri mempunyai jenis
dan populasi tertinggi.
Usus
halus terbagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Usus besar
juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu sekum yang berfungsi sebagai tempat
fermentasi secara kecil, kolon yang berfungsi menyerap air secara besar-besaran
dan VFA secara kecil, dan rektum sebagai tempat pengeluaran sisa pencernaan.
Sesuai dengan pendapat Purbowati (2014)
Fungsi usus halus adalah dalam penyerapan
nutrisi, sedangkan usus besar adalah penyerapan
air, sekresi beberapa mineral seperti kalsium, tempat penampungan
pakan yang tidak tercerna, dan fermentasi oleh bakteri.
Dapus
Asmarasari,
S.A. 2009. ” Respons Pemberian Probiotik Dalam Pakan Terhadap Produksi Susu
Sapi Perah”. Semiloka Nasional.
Bobby
Irawan Albertus. 2013. Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia.
Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika Dan Komputer Fti Unsa
Frandson, R. D. 1992. Anatomi Dan
Fisiologi Ternak. Edisi Keempat. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Hardjopranjoto,
S. 1995. Ilmu Kemajiran Ternak. Airlangga University Press. Surabaya.
IKAPI.
(2008). Petunjuk Praktis Beternak Sapi Perah. Kanisius. Yogyakarta
Leondro,
Henny. 2009. Dasar Ternak Perah. Fakultas Peternakan Universitas Kanjuran.
Malang
Muslim,
G. 2014. “Aktivitas Proporsi Berbagai Cairan Rumen Dalam Mengatasi Tannin Dengan Tehnik In Vitro”. Jurnal Peternakan
Sriwijaya Vol. 3, No. 1.
Purbowati. E, E. Rianto, W. S. Dilaga, C. M. S.
Lestari, Dan R. Adiwinart. 2014. Bobot Dan Panjang Saluran Pencernaan Sapi Jawa
Dan Sapi Peranakan Ongole Di Brebes. Jurnal Peternakan Indonesia, Vol. 16(1)
Santoso,
Hb, 2009, Gambaran Struktur Mikroanatomi
Uterus Mencit ( Mus Musculus L) Setelah Pemberian Fraksi N-Heksana
Dan Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Durian (Durio Zibethinus Murr),
J, Bioscientia, Iv (2) : 12
Sasono, A.
2011. Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Jakarta. Agromedia.
Soeharsono. 2010. Fisiologi Ternak. Widya
Padjajaran. Bandung
Triono
Puji, Murinto. 2015. Aplikasi Pengolahan Citra Untuk Mendeteksi Fraktur Tulang
Dengan Metode Deteksi Tepi Canny. Jurnal Informatika Vol. 9, No. 2.
Ulum, M. F. 2013. Pencritaan Ultrasonografi Organ Reproduksi
Domba Jantan Ekor Tipis Indonesia. Jurnal Buletin Anatomi Dan Fisiologi Volume
16 (2).
Wodzicka, M, I.K. Sutama, I. G. Putu, T.G. Chaniago. 1991.
Reproduksi, Tingkah Laku Dan Produksi Ternak Di Indonesia. Pt Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Hard Rock Hotel and Casino Reno, NV - MapyRO
BalasHapusFind the 이천 출장마사지 best Hard Rock Hotel and Casino Reno area 군포 출장샵 and get detailed customer 보령 출장마사지 reviews, 군산 출장샵 videos, photos, geolocation data 밀양 출장안마 and more.