Jumat, 09 Juni 2017

Kandang

Latar Belakang
Ukuran-ukuran tubuh ternak dapat digunakan untuk menduga bobot badan. Salah satu metode praktis adalah dengan menggunakan lingkar dada. terdapat beberapa rumus penduga bobot badan ternak menggunakan lingkar dada yaitu Schoorl, Winter, dan Denmark. Rumus-rumus tersebut dapat digunakan untuk sapi, kambing, domba, babi dan kerbau.
penentuan grade kambing PE (Peranakan Ettawa) berdasarkan pada ciri-ciri karakteristik kualitatif  maupun kuantitaif . sifat kualitatif yang diamati adalah sebaran pola warna pada seluruh badan mulai dari kepala sampai kaki. Sifat kuantitatif yang diamati meliputi tinggi gumba, panjang badan, dan bentuk telinga, profil muka, bentuk mandibula rahang bawah, tanduk dan panjang bulu.
Pengetahuan mengenai penampilan ternak bibit unggul menjadi suatu hal yang mutlak dalam rangka meningkatkan daya produksi ternak selanjutnya. Taksiran kemampuan seekor ternak dalam berproduksi dapat diketahui melalui pemanfaatan kriteria ukuran-ukuran tubuh. Peningkatan ukuran tubuh akan terjadi seiring dengan bertambahnya umur pada ternak.

Pembahasan
sapi
Sapi perah yang berkualitas merupakan salah satu aspek utama penentu keberhasilan usaha peternakan sapi perah. Penilaian sapi perah dengan metode PDCA dibagi menjadi lima komponen yaitu frame (15%), dairy character (20%), body capacity(10%), legs and feet (15%), dan mammary system (40%). Menurut Blakely (1995) Kartu skor dibagi menjadi 4 bagian utama yaitu penampilan umum (30 nilai), sifat sapi perah (20 nilai), kapasitas badan (20 nilai), sistem mammae (30 nilai).
Pengukuran lingkar dada dilakukan dengan melingkarkan metkine dari chest sat uke chest yang lain. Hasil pengukuran pada saat praktikum lingkar dada yang didapatkan 198 cm. Menurut syawal (2013) rata-rata lingkar dada sapi friesian holstein (FH) 175-190 cm. Waktu pertumbuhan sapi mulai memasuki masa dara atau pubertas terjadi perubahan ukuran lingkar dada yang berkorelasi dengan pakan yang diberikan. Lingkar dada ini memiliki keeratan hubungan yang tinggi dengan prediksi nilai bobot badan sapi .
Lebar dada saat dilakukan pengukuran adalah 19 cm. Penelitian Tazkia (2009) menghasilkan bahwa lebar dada sapi perah dara memiliki nilai kisaran 31,23-48,42 cm. perbedaan hasil pengukuran lebar dada sapi perah karena kurang teliti dalam pengukuran.
kambing
Pengukuran lingkar dada dilakukan dengan melingkarkan metkine dari chest satu ke chest. Berdasarkan praktikum diperoleh hasil dari pengukuran lingkar dada 90 cm. sesuai pendapat Hartawan (2015) lingkar dada kambing PE adalah 82,0-99,0 cm.
Pengukuran panjang badan dilakukan dari point of shoulder sampai pin bone dan pengukuran tinggi badan dilakukan dengan mengukur panjang badan dimulai dari wither sampai ke tanah. Hasil pengukuran Panjang badan 83 cm dan tinggi badan 83 cm. sesuai pendepat Saputra (2013) bahwa ukuran panjang badan Peranakan Etawa 69,0-78,0 cm, serta tinggi badan 73,0-80,0.
Kambing memiliki ambing yang terletak di antara perut dan dua kaki belakang, melalui perantaraan jaringan ikat. Kambing terdapat tiga bentuk ambing yaitu bentuk buah pear, oval, dan globular. Sesuai pendapat Gall (1980) Bentuk dan anatomi ambing pada kambing dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu bentuk ambing yang memanjang seperti buah pir, bentuk ambing oval (tipe Alpine), dan bentuk ambing globular (bangsa Saanen).
handling
Handilng adalah cara mengendalikan ternak. Sependapat dengan Kartasudjana (2001) Handling merupakan suatu cara atau teknik menangani ternak. Handling diperlukan untuk mempermudah penanganan ternak, baik di lapangan maupun di dalam kandang, menghindarkan kerugian yang disebabkan oleh ternak, menjamin keamanan ternak itu sendiri, mempermudah penanganan sehari – hari. Pengetahuan yang berkaitan dengan penanganan ternak (handling) yaitu menggunakan tali atau tambang, cara mengikat juga perlu diketahui dengan baik.
Tujuan dari pembuatan tali berangus adalah agar ternak mudah dipindahkan dan mudah dikendalikan. Sesuai pendapat Yulianto (2014) Mengikat sapi adalah menjaga agar sapi tidak lepas dan tidak pergi kemana-mana. Untuk menuntun sapi biasanya digunakan pengikat dengan simpul.
Model tali yang digunakan pada sapi biasanya Tali keluh, merupakan tali yang menembus lubang hidung sapi dari kanan ke kiri.  Sesuai pendapat santosa (2010) Cara menuntun ternak sapi yang telah dewasa dan agak ganas memerlukan penanganan dengan bantuan tali atau tambang yang ditusukkan atau di tendok melalui sekat hidungnya.  Penusukkan sekat hidung sapi dewasa umumnya dilakukan  dengan menggunakan tang penusuk hidung ( nose punch) yang telah diolesi antiseptik terlebih dahulu untuk menghindari infeksi. Setelah sekat hidung sapi berlubang, dipasang cincin bertali untuk menuntun ternak sapi tersebut.

Dapus
Blakely, J Dan Bade, D. H. 1995. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Gall, C. 1980. Relationship Between Body Conformation And Production In Dairy Oats. J. Dairy Sci. 63 (10) : 1768 – 1778.
Kartasudjana Ruhyat. 2001. Teknik Produksi Ternak Ruminansia. Modul Program Keahlian Budaya Ternak. Jakarta
Martini Hartawan, Ketut Suriasih. 2015.  Produksi Susu Kambing Peranakan Etawah Yang Diternakkan Di Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah. Jurnal Animal Agriculture. 4 (1) : 1 – 6.
Santosa, U. 2010. Mengelola Peternakan Sapi Secara Profesional. Jakarta. Penebar Swadaya
Saputra, Y., A. T. A. Sudewo Dan S. Utami. 2013. Hubungan Antara Lingkar Dada, Panjang Badan, Tinggi Badan Dan Lokasi Dengan Produksi Susu Kambing Sapera. Jurnal Ilmiah Peternakan 1 (3): 1173 -1182
Syawal Sutomo, Bagus Priyo Purwanto, Idat Galih Permana. 2013. Studi Hubungan Respon Ukuran Tubuh Dan Pemberian Pakan Terhadap Pertumbuhan Sapi Pedet Dan Dara Pada Lokasi Yang Berbeda. Jitp Vol. 2 No. 3
Tazkia, R, Dan A. Anggraeni. 2009. Pattern And Estimation Of Growth Curve For Friesian Holstein Cattle In Eastern Area Of Kpsbu Lembang. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner.
Yulianto purnawan dan cahyo saparinto. 2014. Beternak sapi limousine. Penebar swadaya. Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar